Pemimpin Facebook Terancam Hukuman Mati

Isu negatif tentang Facebook kini beredar dimana-mana. Bermula dari Isu tentang Facebook Akan Ditutup hingga isu yang menyebutkan bahwa katanya Mulai Bulan Juli Facebook Tidak Gratis Lagi (alias berbayar). Kali ini, lagi-lagi Facebook kena masalah. Kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad di situs jejaring sosial Facebook masih berbuntut panjang di Pakistan. Apa penyebabnya?

CEO (chief executive directur)/pemimpin Facebook, Mark Zuckerberg terancam sanksi hukuman mati.

Keberadaan fan page yang berjudul "Draw Muhammad Day" sempat membuat pemerintah Pakistan memblokir Facebook untuk beberapa saat dan kemudian membuka lagi situs tersebut. Tak hanya berhenti sampai di situ, kini sejumlah pengacara Pakistan meminta polisi agar menyelidiki Pemimpin Facebook, Mark Zuckerberg atas tuduhan penghinaan agama. Bila terbukti maka Mark Zuckerberg terancam sanksi hukuman mati.

Mei 2010 lalu, sekelompok Facebooker mengumumkan kepada dunia bahwa tepatnya tanggal 20 Mei 2010 merupakan hari dimana semua orang diperbolehkan untuk menggambar sketsa Nabi Muhammad. Fan page bertopik 'Everybody Draw Mohammed Day!', mengundang kecaman dari banyak pengguna Facebook dari negara-negara Islam.

Pengacara asal Pakistan, Muhammad Zahar Siddique mengajukan FIR (First Information Report) agar segera menyelidiki Mark Zuckerberg sesuai aturan Pakistan Penal Code section 295-c tentang penodaan terhadap agama.

Aturan tersebut berisi tentang siapapun yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan secara langsung atau tidak langsung, mencemarkan nama suci Nabi Muhammad SAW harus dihukum mati, atau penjara seumur hidup, dan juga harus bertanggung jawab.

Zahar Siddique mengatakan, tak hanya Zuckerberg yang harus diselidiki, tapi juga pendiri facebook lainnya seperti Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Bahkan para pengacara juga meminta polisi menindak Andy, perempuan yang diduga membuat fan page kontes menggambar.

Sementara itu, pihak kepolisian berjanji akan menyelidiki kasus tersebut.

Menurut 'L' sih, yang bersalah disini adalah Andy, si perempuan yang diduga membuat Fan Page kontes menggambar tersebut.